Selasa, 03 Januari 2012

makalah prokom

BAB I
PENDAHULUAN


I.1     Latar Belakang
            Perhitungan cadangan pada pertambangan adalah langkah pertama dalam melakukan proses penambangan karena agar dapat kita ketahui apakah cadangan batubara tersebut bernilai ekonomis atau tidak. Ada beberapa metode yang digunakan untuk menghitung cadangan batubara yaitu Metode Poligon dan Metode Inverse Distance Square (IDS). Dan tentunya terdapat kelebihan dan kekurangan pada metode tersebut. Perhitungan dengan metode poligon menganggap bahwa ketebalan lapisan batubara dalam satu blok atau poligon cukup diwakili oleh satu data ketebalan seperti dari hasil pemboran. Oleh karena itu penulis ingin menerapakan program komputerisasi Visual Basic. Melalui program komputerisasi Visual Basic inilah perhitungan akanlebih mudah.

I.2     Tujuan Penulisan
            Makalah program komputer ini mempunyai beberapa tujuan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.   Mengenal perhitungan cadangan batubara dengan metode poligon
2.   Mengaplikasikan program Visual Basic 6.0 dalam perhitungan cadangan batubara  dengan metode poligon.

I.3     Pembatasan Masalah
            Makalah program komputer ini membahas beberapa masalah. Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1.   Genesa Batubara.
2.   Perhitungan cadangan batubara dengan metode poligon.              
I.4     Rumusan Masalah
                     Adapun rumusan masalah yang diambil dan dibahas kali ini ialah:
1.      Bagaimana cara menentukan perhitungan cadangan endapan batubara
2.      Apakah program aplikasi yang dibuat mampu berfungsi dengan baik

I.5     Metode Penulisan
            Metode penulisan yang digunakan adalah mengumpulkan data-data dari literatur dan lainnya yang berhubungan dengan perhitungan cadangan batubara dengan metode poligon dan juga dengan pemprograman dengan Visual Basic.

I.6     Sistematika Penulisan
            Adapun sistematika dari penulisan Makalah Program Komputer ini adalah sebagai berikut :
1.   Studi Pustaka
      Dengan membaca berbagai literatur tentang perhitungan cadangan batubara.
2.   Analisis Data
Dengan menganalisa berbagai data dan perhitungan serta diaplikasikan dalam Program Visual Basic 6.0.
         3.   Kesimpulan










BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


II.1   Genesa Batubara                       
            Batubara adalah batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar, berasal dari tumbuhan, berwarna coklat sampai hitam sejak pengendapannya terkena proses fisika dan kimia yang mana mengakibatkan pengkayaan kandungan karbonnya. Untuk menjadi batubara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh bahan dasar pembentuknya. Pada tiap tahapan ada proses yang terjadi dan proses – proses tersebut unik untuk tiap tahapan. Proses – proses ini tergantung banyak faktor. Batubara menurut maseral genesanya dibedakan menjadi tiga grup yaitu : Vitrinit, Liptinit, Inertinit.
1.   Grup Vitrinit
               Faktor yang paling mempengaruhi pada batubara kelompok ini adalah humifikasi dan gelifikasi biokimia. Humifikasi adalah proses utama dalam stadium batubara. Proses ini terjadi paling kuat pada permukaan batubara akibat oksidasi lemah dan aktifitas mikrobiologi. Sedangkan gelifikasi biokimia adalah proses lanjutan dari batubara yangb sudah terhumifikasi. Material batubara ini seluruh atau sebagian struktur selnya hilang (peptidisation, softening, plasticy, compaction, dan homogenisation). Pada tahap ini juga dikenal tahap bituminasi yaitu suatu bagian dari proses pembatubaraan antara sub bituminous coal dan high volatile coal.   
2.   Grup Liptinit
               Liptinit berasal dari organ tumbuhan ( ganggang, spora, kotak spora, kutikula, dan getah ), yang relatif kaya dengan ikatan alifatik sehingga kaya akan hidrogen dan terjadi pada proses bituminasi. Campuran fragmen dari sisa-sisa kecil dari produk degradasi partikel Liptinit ini disebut Liptodetrinit. Ciri-ciri batubara dari grup ini adalah reflektivitas rendah dan fluorsense tinggi. Tetapi kedua sifat ini saling berlawanan sebab naiknya reflektivitas dibarengi sifat fluoresense yang menurun.
3.   Grup Inertinit
               Sifat khas dari pembentukan batubara grup inertinit ini adalah reflektivitas yang tinggi, sedikit atau tanpa fluoresense, kandungan karbon yang tinggi dan sedikit kandungan hidrogen, aromatis kuat karena beberapa penyebab seperti pembakaran (charring), mouldering dan penghancuran oleh jamur.

II.2   Metode Poligon
                        Metode poligon ini merupakan metode yang sederhana dibandingkan dengan metode lainnya, karena pada perhitungan cadangan endapannya tidak begitu memperhatikan struktur patial daerah yang akan diobservasi dan tidak begitu memperhatikan data-data dari titik-titik bor disekitarnya.
                        Sebelum melakukan perhitungan dengan metode poligon terlebih dahulu diketahui variabel yang mempengaruhi perhitungan, diantaranya :
         1.   Luas blok/poligon yang akan dihitung.
         2.   Ketebalan endapan batubara pada lubang bor yang terletak pada blok yang akan dihitung cadangan endapan batubaranya.
         3.   SG (Spesific Gravity) batubara yang terletak pada blok yang akan dihitung.
               Metode poligon untuk penghitungan cadangan batubara dilakukan sebagai berikut:
1.   Untuk setiap lubang bor ditentukan suatu batas daerah pengaruh yang dibentuk oleh garis-garis berat antara titik terdekat disekitarnya.
2.   Garis-garis tersebut diekstensikan sejauh setengah jarak dari titik-titik disekitarnya yang membentuk suatu daerah pengaruh.
3.   Masing-masing daerah/blok diperlukan sebagai satu poligon yang mempunyai kadar dan ketebalan yang konstan yaitu sama dengan kadar dan ketebalan titik bor di dalam poligon tersebut.
4.   Menentukan luas daerah/blok (m2) yang akan dihitung dengan cadangan batubaranya.
5.   Kemudian mencari volume endapan batubara (m3) dengan cara mengalikan luas daerah (m2) dengan ketebalan endapan batubara (m) pada daerah/blok tersebut.
6.   Kemudian didapat berat cadangan endapan batubara (ton) dengan cara mengalikan volume batubara (m3) dengan SG batubara pada daerah tersebut.
7.   Demikian juga penghitungan cadangan endapan batubara pada blok-blok yang lainnya, sehingga didapatkan cadangan endapan batubara pada suatu daerah. 
        
II.3   Aplikasi Visual Basic
                        Visual Basic adalah bahasa pemprograman yang dikeluarkan oleh Microsoft. Visual Basic digunakan untuk membangun program aplikasi yang memiliki tampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS Windows. Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan yang dimiliki MS Windows secara optimal. Berikut ini beberapa point penting dalam sejarah perkembangan visual basic :
         1.   Visual Basic pertama kali dikeluarkan tahun 1991, yaitu program VB untuk                     Windows.
         2.   Visual Basic 3.0 dirilis pada tahun 1993.
         3.   Visual Basic 4.0 dirilis pada tahun 1994 dengan tambahan dukungan untuk aplikasi 32 bit.
         4.   Visual Basic 6.0 dirilis akhir tahun 1998.
         5.   Visual Basic versi terbaru yaitu Visual Basic. Net dirilis tahun 2002.


                        Langkah awal mempelajari Visual Basic 6.0 adalah mengenali antar muka Visual Basic. Visual Basic 6.0 memiliki ruang kerja yang terpadu untuk membuat program aplikasi. Ruamg kerja ini disebut deng IDE (Intergrated Development Environment). Adapun aplikasi yang dibuat kali ini, sangat berguna di dalam dunia pertambangan, karena disini mampu menghitung seberapa besar cadangan endapan batubara didalam suatu tempat atau lokasi.
  






















BAB III
PEMBAHASAN


III.1     Langkah-langkah pembuatan program Visual Basic
                        Dalam membuat program visual basic tentang perhitungan cadangan batubara dengan metode poligon ini, maka dilakukanlah langkah-langkah sebagai berikut :
            1.   Jalankan program Visual Basic 6.0
            2.   Buat Project dan Form baru
            3.   Kemudian tanamkanlah control Label, Text Box, dan Command Button yang dibutuhkan. Setelah itu, ubah nilai Properties.
            4.   Lalu buat kode program Visual Basicnya dengan memasukkan rumus.
            5.   Jiak kode yang dimasukkan sudah benar, maka program akan berjalan.
            III.1.1 Pengaturan Properties
TABEL 3.1
PENGATURAN PROPERTIES FORM LUAS SEGITIGA

Contol Name
Properties
Nilai Pengaturan
Form 1
Name
Frm Luas Keliling Poligon

Caption
Makalah Citra
Label
Name
Lbl 1

Caption
Perhitungan keliling poligon
Label 2
Name
Lbl 2

Caption
Banyaknya Sisi
Label 3
Name
Lbl 3

Caption
Keliling Poligon
Label 4
Name
Lbl 4

Caption
Jari - Jari
Label 5
Name
Lbl 5

Caption
Luas Poligon
Label 6
Name
Lbl 6

Caption
m
Label 7
Name
Lbl 7

Caption
m
Label 8
Name
Lbl 8

Caption
m2
Text 1
Name
Txt 1

Caption

Text 2
Name
Txt 2

Caption

Text 3
Name
Txt 3

Caption

Text 4
Name
Txt 4

Caption

List 1
Name
Lst 1

Caption

Command 1
Name
Cmdproses

Caption
&OK
Command 2
Name
Cmdkeluar

Caption
&Keluar
Command 3
Name
Cmdulangi

Caption
&Ulangi
Command 4
Name
Cmdnext

Caption
&Next
TABEL 3.1
FORM KOSONG LUAS POLIGON
 


                       
TABEL 3.2
PENGATURAN PROPERTIES FORM TONASE

Contol Name
Properties
Nilai Pengaturan
Form 2
Name
Frmtonase

Caption
Makalah Citra
Label 1
Name
Lbl 1

Caption
Perhitungan Cadangan batubara
Label 2
Name
Lbl 2

Caption
Luas Poligon
Label 3
Name
Lbl 3

Caption
Ketebalan Endapan
Label 4
Name
Lbl 4

Caption
Spesific Gravity (SG)
Label 5
Name
Lbl 5

Caption
Volume Endapan
Label 6
Name
Lbl 6

Caption
Tonase
Label 7
Name
Lbl 7

Caption
m2
Label 8
Name
Lbl 8

Caption
m
Label 9
Name
Lbl 9

Caption
m3
Label 10
Name
Lbl 10

Caption
Ton
Text 1
Name
Txt 1

Caption

Text 2
Name
Txt 2

Caption

Text 3
Name
Txt 3

Caption

Text 4
Name
Txt 4

Caption

Test 5
Name
Txt 5

Caption

Command 1
Name
Cmd 1

Caption
&OK
Command 2
Name
Cmd 2

Caption
&BACK
Command 3
Name
Cmd 3

Caption
&CLEAR
Command 4
Name
Cmd 4

Caption
&EXIT
TABEL 3.2
FORM KOSONG TONASE
 













III.2.    Bentuk Form
            III.2.1. Bentuk Form Kosong Luas Poligon













GAMBAR 3.1
FORM KOSONG LUAS POLIGON
 
 



III. 2.2. Message Box




GAMBAR 3.2
MESSAGE BOX
 
 






III. 2.3. Bentuk Form Kosong Tonase



















GAMBAR 3.3
FORM KOSONG TONASE
 
 






III.3. Kode Program
   Pada makalah program computer terdapat beberapa proses pemprograman Visual Basic 6.0. Program ini memiliki kode untuk menjalankannya.
Berikut kode tersebut :
1.      Kode Program Pada Hitungan Luas Poligon
Private Sub cmdKeluar_Click()
    End
End Sub

Private Sub cmdOK_Click()
    Dim Citra As Integer
    Dim x As Integer
    r = txt1.Text
    z = 0
    x = 1
    Do While (x <= r)
    Citra = InputBox("Tuliskan Besar Sisi " & x, "Sisi")
    lst1.AddItem "Sisi ke-" & x & " = " & Citra & " m "
    x = x + 1
    z = z + Citra
    Loop
    txtTotal.Text = z
    txt2.Text = Format(txtTotal.Text / 6.28, "###,###,##0.00")
    txt3.Text = Format(3.14 * ((txt2.Text) ^ 2), "###,###,##0.00")
End Sub

Private Sub cmdUlangi_Click()
    lst1.Clear
    txtTotal.Text = ""
    txt2.Text = ""
    txt3.Text = ""
    txt1.Text = ""
    txt1.SetFocus
End Sub

Private Sub Command1_Click()
Load Form2
Form2.Show
Unload Me
Manzil = MsgBox("SETELAH LUAS DIKETAHUI LANJUTKAN DENGAN PENGHITUNGAN TONASE", vbOKOnly + 56, "PETUNJUK")
End Sub

2.      Kode Program Untuk Perhitungan Tonase
Private Sub cmd1_Click()
txt4.Text = Format(txt1.Text * txt2.Text, "###,###,##0.00")
txt5.Text = Format(txt4.Text * txt3.Text, "###,###,##0.00")
End Sub

Private Sub cmd2_Click()
Load Form1
Form1.Show
Unload Me
End Sub
Private Sub cmd3_Click()
txt1.Text = ""
txt2.Text = ""
txt3.Text = ""
txt4.Text = ""
txt5.Text = ""
txt1.SetFocus
End Sub

Private Sub cmd4_Click()
End
End Sub

Private Sub Form_Load()

End Sub














III.4. Kontrol Perhitungan
III.4.1. Secara Komputer














GAMBAR 3.4
FORM LUAS POLIGON
 
 


























GAMBAR 3.5
FORM TONASE
 
 




III.4.2. Perhitungan Secara Manual
1.      Untuk mencari luas volume
Keliling Poligon = Keliling Lingkaran
Luas Poligom      = I,uas L,ingkaran
Dari gambar diketahui :
keliling Poligon = 6m + 3m + 5m + 4m + 3m = 21 m
 keliling Lingkaran  =  21  m
2. ∏.r        = 21m  
2  (3.14)  r  =  21 m
r = 21 / 6,28
 r = 3,34 m
Luas Lingkaran    =  ∏ . r2  = 3,14 . (3,34)2
Luas Poligon       = 35,03 m2
Gambar 3.6
Perhitungan Luas Poligon
 
 









2.      Untuk Mencari Tonase
Luas poligon x ketebalan endapan x SG = Tonase
Tonase = 35,03 x 10 x 2,6
Tonase = 910,78













BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


IV.1  Kesimpulan
         1.   Kekurangan dan kelebihan metode poligon
               Kelebihan :
               a.   Perhitungan dapat dilakuakan dalam waktu singkat.
               b.   Cocok untuk yang tidak bervariasi.
               kelemahan :
               a.   Kurang tepat untuk yang bervariasi (inconsistent bed )
         2.   Aplikasi ini akan sedikit memudahkan untuk menghitung endapan dengan metode poligon
IV.2  Saran
         1.   Agar terhindar dari kesalahan hendaknya menggunakan metode yang lain seperti metode yang memperhitungkan variasi ketebalan endapan.
         2.   Pada pembuatan program Visual Basic 6.0 ini diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam pembuatan properties dan internal name nya sehingga dalam menjalankan prosesnya akan diperoleh hasil yang tepat sesuai rumusan atau formulapada kode programnya
        








Tidak ada komentar:

Posting Komentar